SMP st YOSEF Belinyu :

Menurut posting tgl 2 Nov 08 dari blog IPMBB (ipmbb.multiply.com), SMP St Yosef didirikan th.1959 oleh Pastor Van Dongen (88th, yang sekarang berdomisili di Bandung). Awalnya sekolah ini adalah sekolah yang dikelola dengan disiplin Belanda. Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Tunas Karya, terletak di komplek Pastoran Katholik Belinyu.
Di komplek itu, selain terdapat SD st Agnes, terdapat juga sebuah, klinik BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) yang melayani kesehatan Masyarakat Belinyu. Juga terdapat Asrama Pastor, Asrama Suster, Kapel, serta Gereja di komplek SMP dan SD ini, hingga tahun 80an Pastoran ini dipimpin oleh seorang Pastor dari Jerman, yang bernama "De Koning" (almarhum), yang berkacamata dan sering menggunakan topi baret kayak PakTino Sidin. Beberapa pastor yang pernah bertugas di Belinyu, tinggal di pastoran di samping Gereja seperti Pastor Van Dongen, sebagai pendiri, Pastor Klass (beliau berdua saat ini tinggal di Bandung), demikian menurut info pengurus IPMBB (Ikatan persaudaraan Masyarakat Belinyu Bangka) di blognya (ipmbb.multiply.com)

Seorang Pastor, mempunyai tugas yang cukup banyak selain, memimpin Gereja, juga mengawasi semua kegiatan yang ada di komplek SMP dan SD. Memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak. Bahkan seorang Pastor juga mencetak soal-soal ulangan atau ujian dengan mesin stensil tangan. Pastor ini memiliki fasilitas kendaraan mobil Fiat warna biru tua , mirip mobil Mr.bean. Juga sebuah motor besar (moge) warna merah merk BSA serta sebuah Vespa cream merk Lambretta yang sering dipakai para Suster. Seorang wanita setengah baya berambut uban dan ikal yang biasa dipanggil Ajin, sering terlihat duduk dengan takzim seharian di sekitar komplek pastoran ini.

Rumah Pastor dan Gereja Katholik di Jl. Mayor Syafri Rahmnan (Jl.Panji),


Teras di depan Kelas.1 dan Kelas.2 menuju Kantor SMP St Yosef. Di pojok kiri terdapat ruang untuk pemutaran film-film Katholik, karena memang SMP ini adalah SMP katholik yang dikelola Yayasan katholik. Murid-murid SMP ini dulunya memiliki 2 seragam, yaitu oranye-putih dan coklat terang-putih, sebelum seragam nasional SLTP biru tua - putih.


Ini adalah Ruang Kelas.3. Dulu ada sebuah motor Vespa merk Bajaj, warna teh susu sering di parkir di teras kelas ini. Vespa itu milik kepala Sekolah Bpk. FX.Sumarlan (Pak Marlan), mantan kepala Sekolah SMP tahun 80 an. Guru-gurunya pada saat itu yang terkenal salah satunya Pak Panut, yang mengajar Fisika. Pak Darsono dan istrinya yang mengajar Bahasa dan Sejarah serta Tulisan Arab Melayu. Pak Muji guru Matematika. Guru Kesenian Ibu Sri. Guru Bahasa Inggris adalah Ibu Galuh, yang rambutnya potong pendek. Serta banyak lagi Guru-Guru yang lain yang tidak dak dapat kita sebutkan satu persatu. Semoga beliau-beliau diberikan kesehatan dan diberikan balasan yang setimpal atas jasa-jasa mereka yang telah mendidik cukup banyak generasi muda Belinyu pada jamannya masing-masing.


Bak air, penampung air hujan. Digunakan untuk guru cuci tangan bekas kapur, untuk menyiram bunga, dan untuk cuci kaki habis main bola di lapangan bawah. Herannya air ngak pernah kering, orang Belanda yang membangunnya seperti sudah menghitung kapasitas tampung musim hujan dan kapasitas kering musim kemarau. Didalam bak ini banyak ikan-ikan kecil beranak-pinak, yaitu ikan "gupi', dengan ekornya yang berkibar warna warni, yang di Belinyu, disebut juga "ikan singapur" . Di atasnya terdapat lonceng, dengan gerakan membandul untuk memberi tanda istirahat atau jam pulang


Kondisi kelas, di samping kantor. Dulu Kelas ini Kelas.3. Bangku belajar dulu berupa meja dan bangku panjang untuk dua murid, sehingga satu kelas bisa menampung 48-50 murid. Sekarang satu murid satu bangku satu kursi. Saat ini sudah menggunakan white-board dan spidol Snowman. Kalau dulu masih menggunakan papan tulis dan kapur tulis seperti di film Laskar Pelangi.

Entah tuntutan keamanan atau sebab lain, sekarang semua ruang kelas di lengkapi kerangkeng kawat dan pintu berkunci. Padahal dulu semua serba terbuka, sirkulasi udara yang bebas dan tidak pernah terdengar kabar barang-barang yang hilang di kelas atau sekolahan ini.



Teras SD st Agnes yang berdempetan dengan SMP st Yosef. Yang paling ujung ini dulunya ruang kelas.3 SD

Sekarang berdiri tempat parkir motor di sini. Dulunya ini berada di depan WC. Jalan aspal ini juga baru dibangun, mungkin untuk melayani jalan ke Gua Maria di bawah dekat pohon beringin.


Halaman depan SMP. Lapangan tempat upacara bendera


Dulu di sini adalah Gudang dan Asrama untuk suster, atau dapur, tempat mengambil lem bagi anak SD pada saat pelajaran "menggunting dan menempel". Di dalam asrama Suster iniu juga dulu terdapat organ, sering terdengar dimainkan.

SD st Agnes dilihat dari lapangan bola

Pohon-pohon beringin ini dulu lebat sekali. Dingin dan teduh, apalagi ada sungai yang mengalir cukup bening. Untuk murid laki-laki tempat ini menjadi WC kalau istirahat. Sambil duduk, sebagian kecil sudah mulai belajar merokok di bawah pohon beringin ini

Sungai ini dulunya selebar ini juga, namun belum di pasang tembok. Sungai ini berada di belakang tiang gawang sebelah kiri.


Hutan cempedak, yang kini dijadikan Gua Maria


Lapangan bolah di rawa-rawa, dari dulu tidak pernah kering. Mungkin lebih cocok dijadikan sawah untuk praktek berkebun atau menanam padi.


Lapangan bola, yang udah puluhan tahun begini-begini saja rumput liarnya

Foto Perpisahan lulusan th.1969 SMP Yosef (sepuluh tahun sejak berdiri, berarti lulusan angkatan ke-8.. Paling kanan Pak Panut berdekatan dengan Pastor Dekoning dan Suster Casiana. Sedang yang satu lagi Suster Roberta.

Foto ini di kutip dari blog IPMBB (Ikatan Persaudaraan Masyarakat Belinyu Bangka). Untuk mengetahui nama2 yang ada di foto dapat dilihat "ipmbb.multiply.com". Menurut posting dari blog tersebut, Foto ini disumbangkan oleh Bpk. Bu Khun / Yap Yang Khun/Franky (Ketua IPMBB). Disebutkan juga bahwa alumni pertama SMP st Yosef adalah seperti Bpk .Bong Piang Jung, Ibu Lie Se Li ,Bpk Tjung Fu Siong dll.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Yuliandi, Thanks banget foto-foto dan ulasannya. Kenangan puluhan tahun silam kembali dalam bayangan. Kalau masih ada foto angkatan kita dulu, mungkin akan lebih berkesan lagi. JinHung

YULIANDI mengatakan...

Sama-sama Pak Jin Hung, semoga bisa menjadi pengobat rindu saudara-saudara kita, yang ada di rantau. Salam dari kami untuk Pak Jinhung di Australia sana semoga sukses dan selalu ingat Belinyu.

Anonim mengatakan...

Thanks Yuliandi. Ditunggu tulisannya yang lain. Nggak udah pakai Pak lah, nanti malah risih. Sekali lagi, terima kasih ya. JinHung

YULIANDI mengatakan...

Ok Lam Jin Hung, terima kasih ya atas kunjungannya. Jangan lupa kalau mudik ke Bangka, khusus ke Lumut, saya tunggu fotonya

Ian mengatakan...

Pak Yuliandi,
sekedar informasi saja,

nama guru yang punya motor Bajaj, bukan FX Sumarlan, tetapi Sumarlan S.T.