KAMPUNG SUNDA
Entah mengapa Sunda dan Jawa ini selalu membedakan diri. Orang Sunda mengatakan bahwa Sunda itu bukan Jawa, padahal khan terletak di P.Jawa juga. Mungkin karena berasal dari kerajaan yang berbeda, antara Pajajaran dan Matram.
Di Belinyu juga begitu, ada Kmp.Jawa dan adapula Kamp.Sunda. Kmp.Sunda ini memang dulunya banyak bermukim orang dari Sunda atau Jawa Barat. Makanya disebut Kmp.Sunda. Namun sekarang warga Sunda sudah jarang, paling keturunan kedua saja yang masih bermukim di Kmp.Sunda , walaupun nama Kmp.Sunda tetap melekat di Kota Belinyu.
Di Kmp.Sunda ini, dulunya jangan berharap dapat berbahasa Belinyu yang “leko” seperti Kampung Tengah-Sunngai ketok. Disini masyarakatnya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia berlogat Sunda, seperti ngomongnya pelawak Sule di acara Opera Van Java. Karena memang mayoritas imigran dari Sunda. Cuma sekarang saja sudah betul-betul jadi kampung Belinyu.
Letak Kmp.Sunda di perempatan SD.Negeri.III, atau SD Tigo. Kalau lurus ke Saber, penyusuk, belok kanan ke Aek Asem dan belok kiri ke Kmp.Sunda. Di Kmp.Sunda ini dulu terdapat beberapa industri tempe yang melayani kebutuhan “per-tempe-an” masyarakat Belinyu. Dari sinilah tempe masuk ke Belinyu. Dulu tempe, merupakan makanan yang aneh, bagi warga Belinyu, namun setelah lama kelamaan…jadi laris juga. Tempeeee…tempeee !! Kata Wak Saleh Penjual tempe dengan sepeda SimKing dan ragak plastic di boncengannya.
Kmp.Sunda ini juga biasa disebut Stasiun.V, karena disitulah dulu terdapat Gardu Induk-V milik TTB. Saat ini Stasiun- V sudah tidak berfungsi, disitulah kini ditempatkan Genset untuk melayani sebgaian listrik Kota Belinyu, yang lebih banyak “pet”-nya dari pada “byar”.
Jl.Kmp.Sunda ini ada 2, ada Kmp.Sunda Lama dan ada Kmp.Sunda Baru. Dulu memang Kmp .Sunda ini agak pedalaman, namun sekarang lebih keluar. Dulu jalannya berupa jalan tanah saja, sekarang sudah diaspal mulus..lus..lussss. Rumah-rumah bagus-bagus. Itulah Kampung Sunda di kota Belinyu.