KAMPUNG SABER

KAMPUNG SABER

Jaman dulu, waktu belum banyak sepeda motor di Beliyu, Kmp.Saber, sudah termasuk daerah pedalaman. Orang hanya melewati Saber kalau mau ke Simpang Tigo, Bubus, Thai Kong Poi Penyusuk atau Pesaren. Jalannya tanah kuning. Becek bila hujan, berdebu jika panas. Sesekali dilewati oto DW yang memobilisasi alat-alat berat TTB ke Tambang-Tambang di Wilayah Utara. Kalau oto DW lewat, anak-anak kecil berhamburan keluar melihat oto monster tersebut lewat, sambil teriak “oto DW….oto DW..!!!”.

Begitulah anak-anak Belinyu dulu, ada pesawat terbang diteriaki “kapal terbang… minta duit…!”. Warisan dari jaman Jepang dulu yang sering menghamburkan selebaran kepada rakyat Belinyu, kalau ada pengumuman. Selebaran dikira lembaran duit.

Tahun-tahun 70-an masih sering “kereto surung” masuk ke Belinyu, pasti lewat Saber. Kendaraan lain yang sering lewat Saber adalah Motor Keng Ikan. Motor ini berupa Motor Honda (biasanya) yang dilengkapi Keranjang Rotan (Bah.Belinyu disebut “ Keng”). Setiap pagi “beduwes-duwes” motor ini dari Pesaren, Bubus membawa ikan. Pulang tengah hari bermuatan barang-barang toko. Jadi fungsi Motor Keng ini seperti jasa Expedisi pengangkutan Pesaren-Belinyu.

Jl.Kmp.Saber ini pararel dengan Jl.Kmp Sunda. Terletak mulai dari SD.Tigo hingga ke Simpang Pasir Mera sana. Kalau dulu masih terdapat banyak rumah berdinding papan, kini sudah banyak rumah tembok. Dan Kmp.Saberpun akhirnya sudah kelihatan modern. Dan Kayaknya sudah janggal kalau menyandang nama Kamp.Saber, cukup Saber saja.


Memasuki Kamp.Saber, dari perempatan antara Jl.Lurus, Kmp.Sunda. Saat ini sudah mulussss...lusss dulu berupa jalan tanah kuning.


Mesjid Kmp.Saber yang terletak di pertigaan masuk ke Kmp.Sunda bagian bawah.


Salah satu rumah modern yang ada di Kmp.Saber


Keng Ikan, yang dibonceng motor. Membawa ikan dari Pesaren, Bubus, beduwes-duwes setiap pagi melewati Kmp.Saber. Saat ini Keng lebih sering digunakan membawa jerigen solar untuk mensupply ke TI yang luas merambah Belinyu.