MENGKUBUNG dan P.MENGKUBUNG (revisi-1):

PULAU MENGKUBUNG: Sebuah Pulau terletak di Teluk Kelabat
KAMPUNG MENGKUBUNG : Bekas Bedeng TTB, tempat perumahan Karyawan Kapal Keruk Mengkubung, terletak di belakang Sincong, di bibir pantai Teluk Kelabat.

Peta Teluk Kelabat

Mengkubung dalam bahasa Belinyu kuno (sekarang sudah jarang terdengar) bermakna "timbun". Mengkubung artinya "tanah yang berbentuk gundukan". Sebuah Pulau di Teluk Kelabat, bernama P.Mengkubung, karena memang pulau itu kelihatan seperti tanah gundukan (kubung) , berbeda dengan P.Nanas yang relatif datar.

Sampai saat ini Pulau ini tidak berpenghuni, walau banyak pohon-pohon buah-buahan dan kelapa. Sesekali hanya disinggahi para nelayan untuk berlindung dari badai yang menyapu teluk kelabat. Apalagi jaman dulu nelayan masih menggunakan dayung dan layar, tentu sulit untuk menghindar badai., kecuali berlindung di pulau terdekat. Beberapa nelayan mengatakan bahwa pulau ini "angker" (sering ada penampakan). makanya nelayan lebih senang berlindung di P.Nanas ketimbang di P.Mengkubung ini, kecuali kepepet.

Kajut, Kmp.Mengkubung, P.Mengkubung, P.Nanas serta Kmp.Pusuk, dilihat dari dermaga Batu Dinding

Selain P.Mengkubung, ada juga suatu daerah yang bernama Mengkubung, yaitu sebuah kampung dibibir pantai Teluk Kelabat. Tepatnya, kalau kita keluar dari S.pasir, di sebelah kanan adalah Bukit Jukung, Pulau Pune , Batu Dinding terus ke Mantung. Sedang di sebelah kiri muara S.Pasir adalah Kajut, (dekat Sungai kajut,) kemudian disampingnya adalah Mengkubung, setelah itu baru muara S.Perimping. Jadi berbeda sekali antara Pulau Mengkubung dan Desa Mengkubung. Desa Mengkubung ini bisa di tempuh melaui jalan darat, masuk dari Kampung Sincong (Karang Lintang) sebelah kanan kalau dari Belinyu.

Di Mengkubung ini, sekitar tahun 40-an adalah tempat operasi Kapal Darat , yang penulis perkirakan adalah KK.Surabaya. Perumahan atau mess karyawan yang terletak di atas bukit, cuma sekitar 20 an saja banyaknya, yang sekarang mungkin sudah tak berbekas lagi. Sejak Kapal Keruk ditarik dari Mengkubung ini, praktis daerah itu menjadi tempat "jin membuang anak". Dan banyak dari warga Belinyu-pun, yang tidak tahu bahwa ada Kampung yang namanya Kampung Mengkubung. Termasuk Gub.Bangka-Belitung, yang mengatakan bahwa di Pulau Mengkubung terdapat perumahan. Padahal mungkin yang dimaksud adalah Kampung Mengkubung.

KUTIPAN BANGKAPOS DARI BLOG INI:

Pada tanggal 18 Feb 2009 lalu, Bangkapos, menurunkan berita bahwa Pulau Mengkubung mau dijual 10 Milyard, oleh ahli waris pemiliknya. Hal ini ditentang oleh Pemerintah Prov.Bangkabelitung, yang juga menyatakan bahwa Kepemilikan Pulau tidak diperbolehkan. Dan dinyatakan pula bahwa disitu dulu terdapat perumahan. Hal ini menyanggah pendapat Bangkapos, yang mengutip blog "kotabelinyu.blogspot.com", pada posting "Kmp.Sungai Ketok", dalam blog tsb menceritakan bahwa sejak dulu, P.Mengkubung dan P.Nanas itu adalah milik warga S.Ketok, yang keturunannya sekarang masih ada di S.Ketok.

Sebagai Pengelola blog ini yang bertujuan menjaga cerita, hikayat, sejarah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya di Kota Belinyu, tidak mau terseret arus dengan perdebatan kepemilikan kedua Pulau ini. Adapun posting yang ditulis adalah cerita yang beredar di masyarakat Belinyu, dan sudah diketahui oleh umum, khususnya warga Belinyu. Bahwa ke dua pulau itu adalah milik yang bersangkutan. Dan dari jaman dulu hasil buah-buahan biasa dipanen oleh pemiliknya, dan yang mengurus ke pulau-pulau itu. Kalau sekarang ada pernyataan dari pemprov bahwa pulau tidak boleh dimiliki, maka hal ini bisa dikonfirmasikan ke pemiliknya. Cuma penulis pernah mendengar (tidak pernah melihat) bahwa ahliwaris pulau Mengkubung tersebut memiliki surat-surat kepemilikan atas pulau tersebut.