SMA NEGERI SAAT INI... :




Sudah menghasilkan hampir 4000 alumni


Motto 5 T di bawah pohon rindang


Ruang TU, dengan mesin tik kuno, mungkin digunakan sejak angkatan-1


Ruang Kep.Sekolah. Jangan heran dengan teralisnya, mungkin banyak pencuri. Dari dulu sering sekali kecurian. Tega-teganya pencuri melakukan serangan fajar di sekolah


Pintu kelas rusak, bukan karena gempa bumi khan? Ayoo alumni, tega lihat beginian sekolah mu?


Berantakan, habis dibersihkan, besok pagi pasti sudah rapi kembali


Teras kelas, tempat anak-anak Belinyu menuntut ilmu


Keceriaan sebagian alumni SMA Negeri pada acara reuni 4 okt 2008

Ruang kelas ini dibangun belakangan, dulu ini lapangan volley


REUNI SMA NEGERI BELINYU : (Posting Bonus)

REUNI SMA NEGERI BELINYU TGL. 4 OKT 2008 DI BELINYU :

SMA NEGERI BELINYU, terletak di Batutunu, Belinyu, didirikan tahun 1982, sampai dengan tahun 2008 telah meluluskan sebanyak 3.676 siswa.


Di gedung SD.70 inilah SMA Negeri pertama kali mengadakan proses belajar dan mengajar. Waktu sekolah di sore hari. SD.70 ini biasa di sebut SD "Aek Beruduk", karena dekat dengan Jembatan Aek Beruduk, Batutunu. Dulu di sebelah kiri gedung ini ada pabrik penggorengan kopi. Kadang aroma wangi kopi Belinyu "cap sedan" sampai ke ruang kelas, terutama sore hari.


Jembatan Aek Beruduk di Ujung Panji, yang selalu dilalui Siswa SMAN yang berdomisili di Belinyu. Sekitar Th.75-an di sebelah kiri jembatan ini terdapat rumah pengasapan karet, yang membuang limbah di kali ini. Bau yang tercium cukup menyengat hidung, terutama di musim kemarau. Di kiri kanan jembatan ini dulu banyak terdapat pohon sagu.

Mantan Kepala SMA Negeri Belinyu. Bpk. Sulaiman Yusuf (kiri), adalah Kepala Sekolah SMA Negeri yang pertama, beliau salah satu perntis berdirinya SMA Negeri ini, waktu masih menggunakan gedung SD.70 Aek Beruduk. Pada saat itu beliau sebagai Staff Dep.Diknas Kec. Belinyu menjabat sebagai Penilik Sekolah (PS), yang biasa disebut Pak PS. Beliau menjadi kepala TU, yang juga kadang ikut mengajar kalau Guru tidak masuk. Guru-gurunya adalah para pejabat PT.Timah, Bpk. Ir.Alfadrji (Kepala Mantung), Dr.Rusdi (Dokter Puskesmas Kecamatan Belinyu) dan banyak lagi yang lain menjadi guru di SMA Negeri pada saat itu.


Bpk.Drs.Suhaimi Sulaiman (kanan, berkacamata) adalah Kepala Sekolah ke-2 setelah SMA Negeri resmi berdiri dan menempati Gedung yang ada sekarang ini.

Terima kasih kita ucapkan kepada beliau-beliau dan para guru, yang telah merintis hingga berdirinya SMA Negeri sampai dengan saat ini.


Para pejabat yang hadir. Duduk di tengah yan berbaju batik merah dan berpeci adalah Sekda Kabupaten Bangka. Baju garis-garis adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka.


Pak Suhaimi, Pak Nastan (tengah) mengajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan Pak Rubiman, Guru di SMA Negeri pada saat baru berdiri, beliau merangkap beberapa jabatan, baik sebagai Guru, Guru Pengganti, Bagian Pengajaran, Bagian Umum, dengan sabar membimbing dan mengajar murid-murid. Saat ini beliau sudah Pensiun.

Pak Rani, salah seorang Guru Senior yang memberikan kesan dan kata sambutan.


Dibawah tenda biru, Tarian oleh anak-anak Belinyu, sebagai hiburan selingan.

Suasana setelah selesai reuni, bangku berserakan, cukup repot juga Panitia Pelaksana, namun acara ini dapat dikatakan sukses. Selamat kepada Panitia Reuni Akbar SMA N Belinyu ,Tanggal 4 Oktober 2008.


Tenda-tenda untuk undangan, setiap angkatan disediakan satu tenda


Salah satu sponsor acara Reuni SMAN Belinyu. "Telkom Flexi bukan telpon biasa"...kalau ngadat menjadi "Telkom Flexi....biasa... bukan telepon"


SISWA-SISWI SMAN Angk-1 (1982-1985)


Toyip Sunandar (Jkt) dan Zainal Umri (Bangka), adalah mantan ketua OSIS Angk-1 SMAN Belinyu


Achmad Maladi (Bangka), Toyip Sunandar (Jkt) Yuliandi (Ternate, Maluku Utara)


Marlan (Belinyu, Bangka)

Sarbaini (Jkt)


Patra (Belinyu Bangka), kini berprofesi sebagai Guru.

ZIARAH WARGA BELINYU DI KELEKAK TARU :

Berziarah ke makam leluhur pada hari ke-2 lebaran sudah menjadi tradisi turun temurun dan sudah dilakukan sejak jaman dahulu kala oleh masyarakat muslim Belinyu. Pemakaman Islam yang paling besar adalah pemakaman "Kelekak Taru" di kampung Sekip.
Lokasi pemakaman Islam ini bukanlah yang paling tua di kota Belinyu, tapi yang paling besar. Pemakaman Islam yang paling tua di Belinyu berlokasi di dekat Mesjid Al Inayah, Jl.Kartini (dulu disebut Bukit Penyep). Hal ini bisa di lihat dari usia makam yang sudah ratusan tahun. Bahkan menurut beberapa sumber di sini di makamkan "Yek Bangko" sebagai orang yang pertama datang ke Belinyu. Entah benar atau tidak.
Selain di Belakang Mesjid Al Inayah ini, ada juga pemakaman Islam tua lainnya, biasanya terletak di dekat Mesjid. Seperti di Kampung Sungai Keladi, yang dekat dengan Mesjid Jami'; kampung Tengah. Juga dekat Mesjid Sungai Ketok.
Peziarah di hari ke 2 lebaran Idul Fitri 1429 H

Makam kelekak taru, yang favorit menggunakan keramik biru muda


Ada beberapa makam yang diberi tanda tiang besi seperti ini. Setelah diamati baik-baik ternyata tiang besi, dengan bendera merah putih (yang sudah hilang catnya), dan label kecil bertuliskan "PEJUANG 45", ini adalah tanda makam pejuang kemerdekaan 45.


Ada nisan yang menggunakan botol...

Kotak sumbangan untuk pemeliharaan Pemakaman Islam Kelekaktaru