SEJARAH MESJID AL-INAYAH-2

AWAL SHALAT IED DILAKUKAN DI LAPANGAN DI KOTA BELINYU

Di akhir Ramadhan, tibalah shalat Hari Raya Idul Fitri. Bpk.Harsono (Kawilasi TTB) bersama Panitia Ramadhan Wilasi Belinyu memikirkan lokasi untuk Shalat Idul Fitri. Maka direncanakanlah Shalat Ied di lapangan Basket, samping Kantor Wilasi.

Karena Shalat di lapangan ini merupakan hal yang baru pertama kali di kota Belinyu, tentu persiapannyapun darurat. Rumput mulai dipotong, terutama di bawah batang buah salam belakang dapur Pak Samil. Tali-tali dibentangkan untuk kerataan barisan. Lapangan Volley tempat pemutaran “pelem pere” (Ind: Film Gratis /layar tancep).

Sound System meminjam milik Band TTB dan milik Telekomunikasi. Untuk mimbarnya, meminjam dari Krida Stania. Agar Khatib tidak kepanasan, di pasanglah sebuah payung yang diikat pada sebatang kayu di samping mimbar. Pokoknya semua serba darurat..

Ternyata akhirnya, Shalat Ied yang dilakukan TTB pertama kali di lapangan itu berjalan cukup lancar dan khidmat. Bertindak sebagai Imam pada saat itu adalah Yth. Mualim Syamsuri dari Padangnalang, sedangkan Khotib adalah Bpk. dr Amiruddin.Spd. (dr.Amir). Dan dipenuhi para jemaah, terutama para pejabat dan karyawan TTB pada saat itu.

Itulah pertama kali Shalat Ied dilakukan di lapangan dan itulah pertama kali di Kota Belinyu Shalat Ied dilakukan di dua tempat. Tidak sampai di situ, tahun-tahun selanjutnya Shalat Ied dan Idul Adha juga dilakukan di Lapangan Tennis depan Krida Stania. Dan hingga saat ini, seiring semakin bertambahnya penduduk Belinyu, Shalat Hari Raya telah banyak dilakukan dibeberapa tempat.

Sampai akhirnya TTB berpikir bahwa masyarakat Belinyu, sudah memerlukan Mesjid lain selain Mesjid Jami Kampung Tengah. Hal inilah yang nantinya memberikan dorongan untuk membangun Mesjid Al-Inayah Belinyu.



Lapang Volley/Basket TTB, belokasi di samping Kantor TTB, biasa juga disebut berlokasi "di belakang rumah Pak.Samil". Lapangan ini pernah dijadikan TTB sebagai tempat Shalat Ied pertama kali, selain di Mesjid Jami Kampung Tengah.
Lapangan ini salah satu fasilitas sosial yang baik disediakan TTB. Ada Lapangan Bola Basket, Lap.Volley, dan lapangan rumput untuk kegiatan pramuka dan lain-lainnya. Perlombaan olahraga kegiatan 17 Agustusan banyak dilakukan disini.
Disini juga dulu terdapat 2 tiang besi untuk memasanng layar "pelem pere", semacam layar tancap yang diputar untuk menghibur masyarakat Belinyu.


Ini adalah Lapangan Tennis (Tennis band). Tahun 70-an pernah juga digunakan sebagai tempat Shalat Ied yang diadakan TTB. Disinilah tempat para Pejabat TTB, bermain "tepok belando", yang dulu pada jaman Belanda memang Tennis merupakan olah raga pavorit "wong Belando" itu. Ada tiga lapangan di situ. Salah satunya mempunyai dinding tembok besar bertulis 2 baris angka untuk latihan memukul.
Bola-bola yang tidak terpukul akan diambil oleh petugasnya, yaitu anak-anak yang dulu disebut "kacung tennis", suatu istilah yang ada pada saat jaman Belanda.

Saat ini lapangan tersebut masih cukup baik, namun sudah jarang digunakan. Karena karyawan Timah saat ini sudah tidak punya lagi waktu untuk menjaga kebugaran tubuh, akibat waktu santainya sudah disita oleh PT.Timah untuk mempertahankan kebugaran perusahaan :)