KAMPUNG SEKIP - 1
Sekip berasal dari kata “Skip” adalah sasaran untuk menembak. Dinamakan Kampung Sekip, karena disinilah dulu tempat Polisi Jaman Belanda, hingga setelah kemerdekaan latihan menembak supaya “tuju” (Ind: tepat sasaran), agar tidak terjadi “meci kakik, keno dado”.
Polisi pada jaman itu didatangkan dari Jawa, karena Sekolah Pendidikan Polisi memang cuma ada di Jawa. Setiap sore berbarislah satu regu polisi, dari Tangsi ke Sekip. Dengan seragam drill coklat (yang biasanya kedodoran) topi lebar seperti “Wak Honda”, yang salah satu sisinya dilipat. Komandannya “hingka-hingke” dengan kelewang di pinggang, memimpin satu regu barisan menuju Sekip.
Sambil memanggul senapan jenis LE dan menyanyi sorak sorai, mereka akan latihan menembak di Sekip. Mungkin beberapa anak-anak kecil ikut membuntuti barisan, namun tidak boleh sampai lokasi latihan menembak.
Adapun lokasi latihan menembak itu, kira-kira 100 meter setelah simpang ke Bukit tani dan 500 m sebelum “makam kelekak taru” belok kanan ke atas. Disitu banyak terdapat bukit-bukit kecil. Dan dibalik bukit itulah polisi “klepar-klepor” latihan menembak sasaran berupa kertas yang diberi lingkaran seperti obat nyamuk.