PAHLAWAN-12 : (Revisi-1)

JALAN PAHLAWAN-12 :


Lokasi : Pertigaan HOS Cokroaminoto sampai pertigaan Jl.Cut Nyak Dien.Nama Jalan Pahlawan-12 ini diberikan belakangan sesudah kemerdekaan, yaitu sepotong jalan dari Pertigaan (HOS Cokroaminoto) Kampung Tengah, sampai dengan Pertigaan JL.Cut Nyak dien, yang dulunya daerah ini disebut Sungai Ketok.


Jl.Pahlawan-12 dilihat dari pertigaan Sungai Ketok ke arah pertigaan Jl.HOS Cokroaminoto (Kmp.Tengah)


Membahas Pahlawan-12, tidak terlepas dari peristiwa sejarah kepahlawanan gugurnya beberapa pemuda Belinyu yang tergabung dalam TKR, pada peristiwa penghadangan Belanda di Kampung Petaling di Km.12 dari Pangkalpinang pada tgl. 12 Februari 1946, jam 12.00. (Entah kebetulan atau tidak semua serba 12), sesuai dengan keterangan Pemda Prop.Bangka Belitung.


Tugu pahlawan-12 di Petaling, serta keterangan waktu kejadian peristiwa perjuangan kepahlawanan yang dikeluarkan oleh Pemda Kabupaten Bangka.



TKR berasal dari API (Angkatan Pemuda Indonesia). Sedangkan API ini merupakan organisasi pemuda yang anggotanya terdiri dari pemuda dan para mantan Seinendan dan Keibondan (milisi bentukan tentara Jepang).


Nama ke 12 para pejuang yang gugur, tertulis di prasasti padaTugu Pahlawan-12 yang baru di Petaling

Dari ke-12 orang TKR itu sebagian besar adalah pemuda Belinyu. Yang penulis ingat adalah:
1. Adam A. Khalik (adik Mulaim Jakpar) asal Pahlawan 12
2. Suwandi Bunkgel Marsyam (Kakak Manteri Sugiman) asal dari Kmp.Jawa.
3. A. Somad Thalib (adik Wak Dahron) asal Sungai Ketok
4. Sulaiman Saimin…………….asal dari air kacip
Penulis masih ingat (sampai hapal) waktu kecil dulu, kalau mengikuti Upacara Kemerdekaan di Kantor Camat, para janda atau ahli waris dari para pahlawan ini, tiap tahun selalu disebut dan dipanggil satu persatu ketengah lapangan upacara untuk mendapat bingkisan penghargaan dari Bapak Camat Belinyu.

Kita tidak tahu apakah sampai saat ini penghargaan ini masih tetap diberikan atau tidak, padahal walaupun ahli warisnya sudah dak ada lagi, sepantasnyalah nama-nama mereka tetap disebutkan atau diumumkan ataupun diadakan “menghening cipta” khusus terhadap para pejuang dari Belinyu, yang telah rela mengorbankan nyawanya untuk negara kita. (Tentang kepahlawanan masyarakat Belinyu terhadap perjuangan ini, Insya Allah kalau bahan-bahan sudah dirapikan, kita bahas dalam posting tersendiri).

Jalan Pahlawan-12 ini pada dasarnya bukan jalan utama, kendaraan yang lewat pun paling Mobil Penumpang, motor, atau sepeda. Untuk menuju Pelabuhan Tanjung Gudang, jalan utamanya adalah Jl.Jenderal Sudirman. Makanya kondisi jalan ini tidak terlalu mendapat perhatian utama dari pemerintah. Perkerasannya cuma dilapisi perkerasan Maccadam (susunan batu dilapisi aspal kasar), belakangan baru jalan ini diaspal, hingga sekarang setelah pengaspalan beberapa kali terlihat mulus.

Jl.Pahlawan-12 dilihat dari pertigaan Jl.Kartini ke arah Kampung Bukit Jukung, terlihat aspal yang mulus

Jalan ini termasuk kota tua Belinyu, dulu masih banyak terdapat rumah-rumah “ja-doel” ber-arsitektur Melayu. Sayangnya bangunan-bangunan antik ini satu persatu diruntuhkan dan diganti dengan bangunan model yang tidak jelas. Sampai sekarang masih terdapat satu dua bangunan kuno di jalan ini, semoga bangunan ini dapat dipertahankan ahli warisnya sebagai warisan indentitas arsitektur melayu di kota Belinyu
Rumah tua bergaya arsitektur melayu yang terdapat di Jalan Pahlawan-12

Sebuah rumah bergaya bangsawan Melayu di Jl. Pahlawan-12 yang bentuk aslinya masih dipertahankan pemiliknya


Ciri rumah Melayu, adalah bubung atap limas, teras depan yang luas, menunjukkan sifat keterbukaan dan kemitraan yang baik dari budaya melayu.


Hal lain yang perlu dikenang bahwa kegiatan pemuda di jalan ini cukup berkembang. Regu Bola Volly “Scorpa” bermarkas di Jl.Pahlawan-12, baik Putera maupun Putri, sering menjadi Juara Volley Kota Belinyu. Bahkan dulu di dekat lapangan Volley Ball milik Scorpa ini ada panggung pertunjukan untuk kegiatan para pemuda-pemudi serta masyarakat di sini.

Mesjid Nurul Taqwa, salah satu mesjid tua di kota Belinyu

Demikianlah sebagian dari kenangan Jalan Pahlawan-12 yang dalam posting ini kita cuma membahas bahwa jalan di daerah dekat Sungai Ketok ini diberi nama Jl. Pahlawan-12, sebagai penghargaan atas gugurnya ke 12 pemuda Bangka, termasuk pemuda Belinyu, yang gugur dalam operasi gerilya militer berupa penghadangan terhadap Belanda di kota Petaling km.12 dari Pangkalpinang pada tgl. 12 Februari 1946